Kemajuan teknologi di era digital saat ini sangat mempengaruhi banyak bidang, termasuk desa. Penggunaan website desa menjadi sebuah hal yang penting untuk dilakukan. Mengingat banyaknya manfaat yang bisa diperoleh terutama keterbukaan informasi, di mana internet sudah menjadi kebutuhan untuk semua orang.
Website desa dapat difungsikan sebagai media informasi yang berhubungan dengan desa. Informasi tersebut seperti profil dan sejarah desa, kegiatan desa, data demografi penduduk, dan lain sebagainya. Dengan begitu, warga lebih mudah untuk memperoleh informasi di mana pun dan kapan pun secara real time.
Selain itu, website desa juga bisa dijadikan media publikasi untuk informasi proyek pembangunan dan penggunaan anggaran dana desa. Hal ini sebagai bentuk transparansi dan pertanggungjawaban pemerintah desa.
OpenSID untuk Website Desa
OpenSID merupakan salah satu aplikasi Sistem Informasi Desa (SID) yang memiliki fitur sangat lengkap untuk kebutuhan administrasi desa.
Salah satu modul yang tersedia di OpenSID adalah modul web. Modul inilah yang bisa dimanfaatkan untuk membuat website desa.
Tema OpenSID
Untuk menunjang tata letak dan tampilan website desa, OpenSID menyediakan fitur tema.
Penggunaan tema di sini dimaksudkan agar website desa dapat memiliki tampilan yang menarik dan dapat diganti atau dikustomisasi secara mudah.
Aplikasi OpenSID didukung oleh beberapa tema yang menarik bagi pengunjung website sistem informasi desa (SID).
Tema-tema tersebut dikelompokkan menjadi dua jenis, yaitu tema standar bawaan OpenSID dan juga tema pihak ketiga.
Tema pihak ketiga dalam hal ini adalah tema yang dikembangkan oleh relawan dan kontributor di komunitas OpenSID. Tema pihak ketiga sendiri ada yang gratis dan ada pula yang berbayar.
Tema pihak ketiga yang berbayar disebut sebagai tema premium OpenSID. Daftarnya bisa dicek di artikel ini (will be update).
Pada kesempatan kali ini kita hanya akan membahas mengenai tema OpenSID versi gratis.
Berikut adalah daftar tema OpenSID gratis yang bisa digunakan untuk tampilan website desa Anda:
- Klasik
- Hadakewa
- Natra
- Cosmo
- Netral
- Eclipse
- Batudaa
1. Tema Klasik
Tema klasik adalah tema pertama yang dirilis dan menjadi pilihan satu-satunya yang tersedia sebelum ada tema lain yang bermunculan.
Tema ini awalnya bernama default, kemudian diganti menjadi klasik. Penggantian ini dilakukan karena tema bawaan OpenSID yang sekarang ada 2.
Sesuai namanya, tema ini membawa tampilan klasik khas web zaman dulu. Terdapat gambar sebagai latar belakang dan layout-nya memiliki gaya 2 kolom, sebelah kiri berisi konten utama dan sebelah kanan adalah widget.
Kelebihan tema ini adalah dukungan update yang terus menerus dilakukan, karena termasuk tema bawaan yang masuk rilis.
Kekurangannya yaitu tampilannya belum responsive menyesuaikan lebar layar perangkat yang digunakan oleh pengunjung. Sehingga apabila dibuka melalui ponsel, tampilannya tampak kecil.
2. Tema Hadakewa
Sebagai tema bawaan sistem dalam kurun waktu yang tidak singkat, membuat tema Hadakewa populer dan masih banyak digunakan oleh web desa pengguna OpenSID.
Tema Hadakewa mendampingi tema klasik sebagai tema bawaan hingga rilis 20.12 sebelum akhirnya digantikan oleh tema natra.
Tema ini memiliki desain yang mengadopsi tema klasik tetapi tampilannya sudah lebih responsive dengan corak warna biru.
Meskipun hadakewa tak lagi menjadi tema bawaan, tema ini masih bisa diperoleh di GitHub OpenSID.
3. Tema Natra
Tema ini awalnya dibuat oleh Ariandi Ryan Kahfi, dan merupakan pemenang Sayembara Tema Web OpenSID 2019.
Tema Natra masuk sebagai tema bawaan sistem OpenSID sejak rilis v21.01 untuk menggantikan tema hadakewa.
Tema ini didominasi dengan warna merah dengan background berwarna putih, ciri khas warna bendera Indonesia.
Tema ini sudah responsive dan selalu diperbarui mengikuti perkembangan OpenSID.
4. Tema Cosmo
Tema Cosmo merupakan penerus tema cosmos (tema yang diikutsertakan dalam Sayembara Tema Web OpenSID 2019).
Tema ini memiliki desain yang minimalis dan responsif. Selain itu, tema ini memiliki waktu muat yang relatif cukup cepat dan ringan.
Tema ini didominasi oleh warna biru dan kuning. Apabila punya preferensi warna yang dirasa lebih baik, desa dapat dengan mudah mengganti warnanya melalui css kustom yang sudah disediakan.
Tema ini masih terus mendapat dukungan update. Terakhir diperbarui pada Mei 2021.
5. Tema Netral
Tema Netral dikembangkan oleh kontributor OpenSID bernama Teguh Saint.
Tema ini didominasi warna putih dengan aksen warna biru. Desainnya sangat rapi dan bergaya modern. Sesuai untuk tren desain website masa kini.
Tema ini dibagikan secara gratis dan source code nya tersedia di GitHub, sehingga siapapun dapat kontribusi ikut mengembangkan tema ini.
6. Tema Eclipse
Tema Eclipse bisa dikatakan merupakan tema pendahulu dari tema netral, karena dikembangkan oleh orang yang sama.
Baik tema Eclipse maupun Netral memiliki tampilan yang mirip, sudah responsive, dan tentunya gratis.
7. Tema Batudaa
Tema batudaa adalah tema karya Abdul Gani, salah satu kontributor di masa awal OpenSID dirintis.
Tema ini dirancang dan didesain menggunakan Bootstrap 3 dengan tampilan artikel 3 kolom.
Sayangnya repo asli tema ini sudah dihapus dan tidak lagi ditemukan di GitHub. Beruntung, arsip tema ini masih sempat diunggah dan dapat ditemukan di sini
Bonus: Tema Esensi
Tema esensi adalah tema baru yang dikembangkan OpenDesa untuk menggantikan tema klasik. Tema ini dirancang agar responsive dan sebagai pilihan baru pada tema bawaan OpenSID.
Tema esensi saat ini baru tersedia untuk rilis premium. Namun ke depannya akan masuk juga ke rilis umum.
Itulah 7 Tema OpenSID gratis dan keren untuk website desa. Menurut sobat, tema mana yang punya desain terbaik? Silakan tulis pendapat sobat di kolom komentar.